Jumat, 10 Juni 2016

"Deteksi Dini Difabel/disabilitas/ABK pada Anak"

Resume Kulwaap IIP Solo Raya & Yogya

"Deteksi Dini Difabel/disabilitas/ABK pada Anak"

Narasumber : Risris Rissyanah Kartaatmadja

CV Nara Sumber
TTL : Jakarta, 13 September 1976
Alamat : Tanggerang, Banten
Pendidikan : Informatik und Multimedia Fachhochschuele Karlsruhe Germany
Pekerjaan :
-Dosen
-Manajer Cabang Rumah Autis Tanggerang
-Direktur Naura Family EduCenter
-Divisi Litbang PT Nuansa Daya Persada
-Pengajar ketrampilan menjahit kelas tuna rungu Skh Salsabila

Materi :
1. Identifikasi Anak Autis : #Diagnosa autis dpt terdeteksi jika jumlah gejala dari masing2 aspek minimal 6.
#Aspek Interaksi sosial : kontak mata kurang,ekspresi datar,gerak kurang fokus,menolak dipeluk,cuek,nangis/
tertawa tanpa sebab,tdk tertarik mainan,bermain dgn benda yg bukan mainan,tdk bisa bermain dgn sebaya,tdk simpati.

#Aspek Bahasa : lambat bicara,sulit komunikasi,memakai bahasa aneh & berulang,bermain monoton,kurang imajinatif,kurang bisa meniru.

#Aspek Perilaku,Minat : mempertahankan satu minat/lebih dgn cara sangat khas/berlebihan,terpaku pd rutinitas yg tdk berguna,gerakan aneh & berulang,sering terpukau pd bagian benda.

2. Identifikasi Tunanetra : tdk mampu melihat,tdk mampu mengenali orang pd jarak 6 meter,kerusakan bola mata,sering meraba/tersandung,sulit mengambil benda kecil didekatnya,bola mata yg hitam berwarna keruh/bersisik/kering,peradangan hebat pd bola mata,mata terus bergoyang.

3. Identifikasi Tunarungu : tdk mampu mendengar,terlambat perkembangan bahasa,sering komunikasi dgn isyarat,kurang tanggap jika diajak bicara,ucapan tdk jelas,suara aneh/monoton,berusaha mendengar dgn memiringkan kepala,perhatian pd getaran,telinga keluar nanah.

4. Identifikasi Tunadaksa : anggota gerak kaku/lemah/lumpuh,sulit bergerak,bagian tubuh tdk sempurna,cacat pd alat gerak,jari tangan tdk dpt menggenggam/kaku,hiperaktif.

5. Identifikasi Tunagrahita : penampilan fisik tdk seimbang,tdk dpt mengurus diri sendiri sesuai usia,lambat bicara,kurang peka lingkungan,gerak tdk terkendali,sering keluar liur.

6. Identifikasi Lamban Belajar : prestasi rendah,lambat menyelesaikan tugas akademik,daya tangkap rendah,pernah tdk naik kelas.

7. Identifikasi Disleksia : sulit mengingat data,sulit mengenal arah,sulit memahami waktu,sulit mengeja,tidak lengkap dlmmenggambar,sulit memahami peta/grafik,sulit memahami bacaan.

8. Identifikasi Anak Diskalkulasi : kesulitan belajar berhitung.

9. Identifikasi Tunalaras : membangkang,mudah marah/emosi,agresif,melanggar aturan.

10. Identifikasi Anak Berbakat (memiliki kemampuan & kecerdasan luar biasa) : cepat membaca pd usia muda,kemampuan verbal tinggi,Minat yg luas terhadap urusan orang dewasa,mandiri,inisiatif,tanggap,banyak ide,cerdas,empati,analisis tajam,kritis,intuisi,senang eksperimen,imajinatif,daya ingat & kosentrasi tinggi,prestasi,sintesis,punya daya abstraksi

Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus : sebutan bagi anak2 yg dalam tumbuh kembangnya memiliki kebutuhan khusus berbeda pd anak pd umumnya baik dalam hal perkembangan mental,kognitif,kemampuan sensorik,komunikasi,tingkah laku maupun kondisi fisiknya.

#Klasifikasi ABK berdasarkan Life Function :
1. High function : anak dgn kemampuan & kapasitas fungsi hidup diatas rata2 seperti anak jenius,anak berbakat,anak indigo.

2. Low function : anak dgn kapasitas & kualitas hidupnya dibawah rata2 tumbuh kembang anak pd umumnya,kadang jg mengalami kendala fisik & butuh bantuan dalam kemandirian pribadi,gerak maupun kemandirian sosial.

# Klasifikasi ABK berdasarkan kendala tumbuh kembang :
*kendala fisik : tuna rungu,tuna netra,tuna daksa
*kendala perkembangan : retardasi mental, autisma, cerebral palsy, down sindrom, ADHD/ADD, Diskalkulia, disgrafia, disleksia, gangguan emosi.

Pertanyaan :
1⃣ Bunda Richie - Sukoharjo
Apa saja kemungkinan pendidikan buat mereka ( Anak Autis ) ??

➡ Kalau ditanya kemungkinan pendidikan buat anak dengan autistik maka kemungkinannya akan luas sekali. Sama seperti anak lain maka anak dengan spektrum autisma punya peluang pendidikan sesuai dengan kemampuannya. Jadi yg perlu dilakukan adalah ibu memetakan dulu kemampuan Anak dengan Autisma. Apa kekurangan yg perlu ditangani dan dimana kelebihan yg bisa ditingkatkan.
2⃣ Bunda Pipie
Pertanyaan: Anak kedua saya  yang kelas satu, berusia 7 tahun. Belum lancar membaca, belum dapat memahami kalimat, tapi sudah dapat menulis. Setiap diajak belajar selalu cemberut dan tidak suka. Ada perasaan tidak senang terlebih dahulu. Lalu bagaimana agar anak saya suka membaca dan belajar ya?

➡ Jawaban:
Mengajari anak membaca kalau menurut berbagai teori pengasuan adalah dimulai dengan conto dari keluarga terutama ibu untuk suka membaca. Kalau dari sisi praktisi anak maka pertanyaan mendasar saya adala apakah anak sudah melalui fase tumbuh kembangnya? Sebab kesiapan akademis berada pada hierarki teratas perkembangan sensori. Apakah anak suda memiliki control dua sisi tubuhnya? Apakah anak sudah memiliki persepsi visual yang baik?
Jika ananda tipikal pembelajar kinestetik dengan konsentrasi rendah yang susah focus diam belajar menghadap buku, maka dalam proses belajar yang rumit (menulis artinya anak melihat symbol, kemudian menerjemahkannya di otak, lalu otak memerintahkan system otot dan sendi bahu lengan atas pergelangan tangan dan jari untuk meniru symbol yang ia lihat) kalau perkembangan persepsi visual serta system otot dan sendinya tidak siap maka menulis akan menjadi proses yang menyiksa buat anak, karenanya anak menghindari menulis.

3⃣ Nissa: Apa saja kendala abk dalam dunia kerja? Seberapa siap abk terjun ke dunia kerja (abk: rungu, wicara, daksa, netra.)?

➡ Jawaban : Kalau ABK dengan tuna rungu, netra, dan daksa sebenarnya peluang berkarya mandiri banyak sekali. Karena kognitif teman teman rungu, netra, dan daksa itu sama seperti mereka yang umum. Jadi apapun yang teman – teman “normal” lakukan dapat dilakukan oleh mereka dengan beberapa bantuan tertentu. Bisa jadi pelukis hingga politisi. ( di daerah ciputat tangerang sini, ada caffe yang seluruh pekerjanya itu ATR. Sementara di LP3I Pondok Gede Bekasi salah satu pengajarnya Tuna Netra. Untuk deteksi ABK sejak dini bisa dilakukan sbelum anak usia 2 tahun, nanti saya lampirkan table diagnosa abk dari perkembangan secara umum.

4⃣ Bunda Ervina: Pelatihan dasar apa  yang harus orangtua berikan kepada ABK untuk membantu mereka mandiri ? Terutama mandiri dalam urusan pribadi diri mereka?

➡Jawaban : Intervensi dasar kemandirian itu dimulai dari kebutuhan terapi anak, baik okupasi, sensori Integrasi maupun perilaku. Pada beberapa anak perlu juga  fisio terapi. Anak tidak bisa serta merta dilatih makan sendiri atau toileting bila masalah motoric kasar maupun halusnya masih bermasalah. Perlu juga dilihat apakah anak punya masalah penginderaan / sensori.
5⃣ Untuk pertanyaan lain yang tidak tercantum, tersebab dilanjutkan via jalur pribadi.

Terima kasih atas semua pertisipasi bunda sekalian.

Jika ada ada kata atau tulisan yang kurang berkenan saya mohon maaf, sekian dari saya.

Semoga senantiasa dimudahkan berkumpul dimajelis ilmu pemberat amal ibadah di yaumul hizab.

Terima kasih bunda ^^ Salam Semangat Menebar Manfaat.
Wassalamualaykum.Wr.wb

0 komentar:

Posting Komentar

 

Mama Belajar Template by Ipietoon Cute Blog Design