Assalamu'alaykum warahmatullaahi wa barakatuh..
Bismillahirrahmaanirrahiim..
Perkenalkan, Bunda..nama saya Afi..
Saat ini saya tinggal di London s.d September 2016. Insya Allah hari ini, saya mau sharing beberapa hal terkait dengan keluarga dan anak yang saya alami selama tinggal di London
Apa yang saya sampaikan bukan teori "tok" ya Bunda..saya hanya berbagi pengalaman dan kesan yang saya dapatkan . Semoga bermanfaat.
1. Pertama kali datang ke London, yang paling berkesan untuk saya adalah betapa semua orang memiliki kedudukan yg sama di sini.. kita bener2 ga bisa menghakimi orang, apakah mereka miskin, kaya, jahat dll (emang seharusnya kan ga boleh demikian ya bunda2..tp di Indonesia sy merasa hal ini msh banyak terjadi). Saya takjub melihat semua pekerjaan itu equal dan sama2 profesionalnya.. petugas kebersihan, sopir bus, petugas potong rumput taman, petugas kereta komuter, semuanya berpakaian rapi, lengkap dengan jas dan rompi khusus..ga ada ceritanya petugas sapu taman lusuh atau petugas angkut sampah bau. semua dressed up professionally. Ini sangat jadi contoh buat anak2 bahwa semua profesi itu spesial dan semua orang itu harus dihargai.. sy pernah aga shock ngeliat petugas pengasuh di salah satu children's center (semacam PAUD) pakaiannya compang camping, ditindik, dan bertato.. tapi ternyata beliau luar biasa ramah, sangat sopan dan baiiik kepada anak2..anak2 semua seneng sekali bermain dgn beliau.. di sini, profesi petugas angkut sampah, polisi, firefighter, ambulance, (bahkan) plumber atau tukang sedot wc yg mampet pun dianggap HERO oleh anak2. kehadirannya dinanti, dan mereka seneng menirukan (role play) pekerjaan2 mereka . Rasa toleransi, saling menghargai yg ditanamkan sangat dipraktekkan oleh anak2 krn mereka melihat sendiri betapa pekerjaan2 itu, apapun pekerjaannya, terlihat hebat dan profesional.
2. Sebagai seorang ibu, pertama kali saya datang ke London, yang juga membuat takjub adalah tentang para ibu di sini. Saya jadi merasa bahwa saya selama ini di Indonesia terlalu manja (hehe). Rata-rata di sini, keluarga tidak memakai ART dan pengasuh. Kenapa? karena harganya selangit..untuk sewa rumah aja di London itu sudah sangat mencekik belum harga2 serba mahal, jadi orang udh mikir 1000x untuk make ART atau nanny. Daycare full day pun luar biasa mahalnya. Jadi rata-rata para ibu di sini melakukan semuanya sendirian dan saya takjub melihat mereka yang tiap keluar rumah terlihat sangat mandiri dan "happy" (ga terlihat rempong, kucel dll kaya saya kadang2 haha). Anak rewel di kereta atau di bus mereka sangaaat tenang menyikapinya.. di sini sudah ga asing kalau melihat ibu dengan 3 anak jalan2 : 1 anak naik scooter, 1 anak di stroller penuh gantungan belanjaan, 1 anak digendong pake baby carrier dan ibunya terlihat sangat happy (entah kalau di rumahnya gimana hehe) tapi ini jadi motivasi buat saya untuk lebih mandiri, tetap tenang, dan happy..menikmati setiap kerempongan dan segala tantangan dalam mengurus anak.
3. Karakter para ibu di sini sangat suportif dan kondusif. Setiap saya ke library, health visitor (semacam posyandu), GP (klinik), ataupun children's center, sapaan, ajakan obrolan, dan pertanyaan yg saya dapat selalu bernada positif dan membangun baik untu saya ataupun Praba (anaknya). Mereka tidak pernah mengeluarkan statement negatif atau yang berbau menghakimi atas kekurangan anak yang tampak, tapi selalu hal yg positif. Pernah di posyandu Praba lari2 dan akhirnya nabrak tumpukan barang sampe pada jatuh. Saya tidak mendengar "Jangan nakal ya..atau hati-hati ya larinya" dari mereka..yang saya dengar justru "Wow, you are a good runner, little boy! you could be the next David Beckham, sweetie..tapi akan lebih baik kalau kamu hati-hati ya..sayang sekali ķalau kaki seorang atlet masa depan sakit dan cedera karena jatuh di rumah sakit haha" dan itu diucapkan dgn sangat riang, antusias, dan penuh senyum. Pernah juga saya curhat semua kegalauan sy ttg praba yg GTM dan badannya yg kecil dan mereka sangat "mengangkat" rasa percaya diri saya, suportif dan solutif tanpa terkesan menggurui.. sering bgt mereka bilang ke saya "You are the best carer for your son. You are the best mother for her. don't worry too much about everything.Tenang aja.. anakmu itu manusia, kalau lapar dia pasti makan. Yang penting, pastikan proses makan selalu seru dan membahagiakan. Anakmu sehat dan aktif, itu sudah sangat baik. Jangan merasa gagal, you are the best mom for him.".
Children's center sangat bisa ditanyai dan dimintai bantuan untuk hal apapun: MPASI, speech & language, toilet training, sleeping problem, berat badan, dll.
Ibu2 di sini pun jarang bergosip. Di children's center atau library, kalau kita saling ngobrol dan menyapa, semua pasti isinya positif "hei, your son is so cute." atau "you are so smart, little girl..". dan perbincangan pun pasti seru ngomongin kelebihan2 anak dan apresiasi terhadap anak2 lainnya.. tidak pernah saya mendengar pembicaraan yg diawali dgn hal2 sensitif seperti soal berat badan, ukuran badan, atau hal2 negatif apapun..
4. London bagi saya adalah surga dunianya anak-anak. Pemerintah sangat support dan "memanjakan" ibu dan anak-anak. Mulai dari fasilitas local library dengan koleksi buku anak berkualitas dan tempat yang ramah anak ; children's center GRATIS di setiap locality (semacam kecamatan) yg punya kegiatan harian beragam untuk anak2 ;
toilet ganti popok dan nursing room ada dimana2 (bersih dan nyaman) ;
museum yang banyak sekali dan pasti di dalamnya ada ruangan khusus beemain anak2 yang sesuai dgn tema museum itu, misalnya d museum transport, anak2 bsa main role play jadi supir bus, kondektur, masinis, dll. di museum science, anak2 bisa role play jadi ilmuwan cilik lengkap dgn segala kostum dan peralatannya. semacam kidzania (kalau di indo) tp bedanya ini gratis. Museum jadi tempat yang menyenangkan bagi anak, jauh dr kesan suram dan membosankan ;
ibu hamil, ibu bawa anak, dan anak2 itu dimanja di fasilitas publik, selalu diprioritaskan tidak hanya oleh petugasnya, tp jg oleh masyarakatnya ;
taman-taman dengan fasilitas playground ataupun kolam lengkap dengan hewan2nya sangat banyak --> banyak akses publik yang bisa jadi tempat main yg aman bagi anak ; tidak lupa *perlindungan anak* di sini juga sangat ketat, di tempat yang banyak anak2nya kita ga boleh sembarangan ambil foto, kalau boleh pun hanya boleh ambil foto anak kita. Di children's center ortu ga boleh pegang hp sama sekali krn tkut anak merasa diabaikan
5. Di London, semua harus serba appointment atau harus buat janji. mereka sangat menghargai waktu. telat semenit pun diskip. bahkan misal anak sakit pun, ketemu dokter harus buat janji dlu, paling cepat 2 hari kemudian baru bisa periksa. Ortu dididik atau lebih tepatnya dipaksa untuk tenang dan rasional dalam menangani sakitnya anak. Kalau cuma panas, pilek, batuk, bahkan diare sekalipun, dokter cuma meriksa dan ngasih saran, ga ada obat yang diresepin apalagi antibiotik kecuali memang perlu. Anak teman saya batuk2 parah sudah 2 minggu, dan dokter hanya bilang minum air putih yang banyak, kurangi minyak2 dan yang terlalu panas atau dingin. ketika diminta resep, dokter menolak dan bilang batuk akan hilang ketika penyebab radangnya hilang, dia ga akan kasih resep karena ini bukan batuk krn bakteri (kalau penyebabnya virus kaya pilek pun ga akan dikasih apa2). di satu sisi bagus dan benar karena kita dan anak tubuhnya tidak banyak terpapar obat, di satu sisi jg was2 awalnya takut makin parah..ternyata memang benar lama2 anak membaik. di sini obat tidak mudah diberikan, apalagi antibiotik. anak teman saya pernah demam lalu kejang. ortunya panik dan tlp ambulans..petugas call centernya semua jg tenaga medik (dokter umum atau suster), via telepon, ortunya ditenangkan dulu, terus dibimbing step by step pertolongan pertamanya, disuruh cek ini itu (anaknya biru ga? keluar busa ga? dll), setelah semua info didapat, petugasnya ini bilang "anak bapak baik2 saja, masa kejangnya sudah lewat dengan baik. dia akan membaik. tapi dia tetap harus dibawa ke dokter. ambulans kami menuju kesana untuk menjemput." . waktu praba alergi dan bentol2 sekujur tubuh + rewel pun mereka tetap dgn prosedur yang sama, dan setelah diikuti, praba memang membaik walau paginya tetap dibawa ke dokter yang bisa terima pasien tanpa appointment. keluarga dididik untuk tetap tenang dan tanpa sadar jadi "terpaksa" menguasai semua bentuk "first aid" karena mereka tahu karakter pelayanan kesehatannya seperti itu. kalau sakit sedikit pun mereka memutuskan untuk menyesuaikan perilaku mereka untuk mengurangi potensi sakit makin parah karena tau dokter tidak akan memberi obat atau tindakan apa2. Di sini semua serba gratis untuk kesehatan kecuali dokter gigi (jika ada tindakan).
7. Anak-anak sangat dididik untuk memiliki rasa malu (dalam hal perilaku, bukan penampakan baju krn mereka ga paham konsep aurat seperti dalam Islam).Anak ditanamkan perasaan malu kalau telat, kalau buang sampah sembarangan, kalau ga antri, kalau nyebrang sembarangan, kalau ngomong kasar, dll. Selain itu, EMPATI juga hal yang sangat ditanamkan ke anak, empati terhadap anak lain, hewan, tumbuhan, orang dewasa. mereka dididik untuk ekstra hati-hati ketika melakukan sesuatu supaya tidak menyakiti orang lain. misalnya, ketika di stasiun, kalau berhenti minggir dlu supaya ga ngalangin jalan, kalau di kereta diingatkan duduk manis biar ga membahayakan anak lain, di bus diingatkan diam agar yang lain ga keberisikan, ketika bermain di playground diingatkan untuk hati-hati agar tidak melukai anak lain. semua serba "perhatikan kepentingan dan keselamatan bersama terlebih dahulu".
8. Support pemerintah untuk keluarga baru dan para ayah sangat besar. ini yang saya rasa sangat kurang di indonesia, terutama dari pemerintahnya. Di sini, keluarga baru (yang baru menikah atau baru punya anak) akan didata dan diberikan info2 pelatihan atau info small talk group sesama orang tua. Misalnya pelatihan first aid di rumah, workshop menangani kecelakaan kecil di rumah, workshop parenting, sesi curhat ibu dan ayah, workshop menangani perilaku anak bagi para ayah, sampai ada Father's Friday dimana GOR di setiap kecamatan ngadain fasilitas olahraga bagi anak2 GRATIS dan wajib ditemani Ayahnya. Workshop untuk orang tua baru juga terjadwal dan terinfokan dengan baik melalui app android atau email dari kecamatannya masing-masing. Pemerintah di sini sadar bahwa keluarga baru sangat butuh dibina, ditemani dan difasilitasi karena tidak ada sekolah formal yang mengajari hal untuk menjadi orang tua.
10. Minat baca anak-anak sangat dipupuk sejak dini. Terutama difasilitasi oleh library di masing2 kecamatan. Setiap bayi baru lahir akan disarankan untuk didaftarkan ke perpus dan children's center lalu bayi akan mendapatkan 2 board book gratis lengkap dgn panduan bagi orang tua untuk membuat minat baca anak terasah. buku2 di library sangat bagus dan lengkap (untuk anak2), bisa dipinjam gratis sampai 12 buku, waktu pinjam yang lama (3 minggu), tempat yang children-friendly, ruang ibadah dan nursing room tersedia, dan seminggu 3x ada program story-telling dan menyanyi bersama bagi anak2 0-5 tahun, setiap library pasti punya galeri khusus untuk anak yang bisa dimainkan oleh anak. Semua membuat anak cinta buku, suka membaca dan tidak asing dengan perpustakaan. di sini buku2 board book untuk anak dijual seharga 2-6 pound dan itu tergolong sangat murah kalau di sini. saya merasa indonesia masih minim penggunaan board booknya dan jarang bsa ditemukan di toko buku dengan hsrga yang terjangkau. semoga ke depannya makin banyak penerbit yg memproduksi boardbook terjangkau krn sangat membantu bagi anak2 agar terbiasa melihat buku tanpa khawatir bukunya sobek atau rusak .
Sekian sharing hal yang paling berkesan dan menginspirasi saya selama tinggal di London.. setiap merasakan kemudahan dan kenikmatan fasilitas di sini, saya tidak pernah berhenti berdoa agar pemerintah Indonesia bisa terus melakukan "baby step"-nya menuju seperti di sini, dan semoga saya juga bisa menerapkan hal2 ini untuk memberikan manfaat bagi anak-anak lain di Indonesia . Saya merasa sangat bersalah ketika di sini merasakan berbagai kenikmatan fasilitas,,saya juga ingin membawa dan menerapkannya di Indonesia. aamiin.
Rangkuman sharing pengalaman dr mba afi pada kulwap iip sumut dgn tema " London Motherhood :
Fb : Ahliana afifati Sani (mba afi )
0 komentar:
Posting Komentar