Jumat, 17 Februari 2017

Aliran Rasa Komunikasi Produktif

Setelah mengikuti kelas bunsay materi #1 komunikasi produktif ada sedikit perubahan komunikasi antara saya dan suami , lebih santai .
Pembahasanya mengalir gt aja dan terkadang di selingi dengan candaan
selama ini mungkin sudah baik namun berasa lebih baik lg sekarang

Tantangannya saya masih suka menunda2 pekerja ini masih jadi tantangan buat saya untuk tidak menunda2 pekerjaan lg

Dan juga suka lupa ..ini juga masih bener2 belajar untuk meminimalisir kelemahan yg satu ini

semoga ke tantangan berikutny bisa di lalui

Cancel.cancel go.awayyyyyy

#alirasanrasakomunikasiproduktif
#kuliahiipbunsay
#komunikasiproduktif

Minggu, 12 Februari 2017

My Family Forum Day #6

pelupa memang ini  salah satunya jadi tantangan agar bisa menaklukkannya tah ini penyakit apa sifat ntah lah ,yg pasti terkadang ini bener2 membuatku capek sendiri ,gimana nggak sering kali karna pelupa ini saya  harus kehilangan barang2 yg sayangi.

Semoga lambat laun pelupa ini bisa di atasi..,famfor di rumah bisa di katakan rutin di lakukan namun beberapa hari belakangan ini lupa psoting 😆😆 tepat nya antar jam 19 s.d 21.00 ,rutinitas ba'da magrib biasanya kita isi dengan mendengarkan anak2 bercerita ,kemudian membacakan buku sirah /kisah tauladan lalu buku kesukaan anak2

Hari ini anak2 tidur lebh awal karna tadi siang absen tidur siang karna anak2 ikut berbenah2 di rumah yg akan kami pindahi minggu depan insya allah

Nah malam ini hanya di isi dengan cerita nabi nuh yg di bacakan oleh papahnya anak2

Ada aktifitas baru yg kami lakukan 2 hari terkahir ini, anak2 saya libatkan untuk membentuk good habit agar menjadi deep habit ..tantangan nya adalah untik setiap kebaikam yg di lakukan anak akan saya beri bintang ,dan bintang yg banyak akan di tukarkan dengan mainan

Bentuk nya sederhana tapi anak2 antusias ,walau awalnya pengen dapet bintang mudah2an menjadi kebiasaan ya nak .Amiin ya rabbal alamin

Itu dia cerita famfor kami hari ini

#day6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahiipbunsay

Selasa, 07 Februari 2017

My family Forum Day#5

Setelah siang menjemput valens pulang sekolah tadi siang kami bersilaturahim ke rumah temannya valens namanya iqbal ,ke rumah iqbal sebenarnya bukan kali ini dan ini adalah kesekian kalinya wkkw

Kali ini anak2 membuat es teller dengan membuat es serut dengan menggunakan alat, valens antusias untuk mencoba alatnya ..yg saya nilai disini bukan lah hasil akhir dr es serut yg di hasilkan valens namun kesungguhan valens ingin membuat es serut dan keingin tahuannya dan sifat suka membantu yg ada di valens ..

Sesampainya di rumah anak2 mandi lalu istirahat ..agenda famfor di rumah biasanya di lakukan ba'da magrib ..nah malam ini anak2 masih tertarik untuk melihat peswat rocket yg meluncur ..akhirnya malam ini kami menonton youtube rocket meluncur kembali ,sebelum menonton 1 kebiasaan yg kami tanamkan adalah BBST membacakan kisah tauldan rasulullah

Alhamdulillah malam bisa membacakan kisah rasulullah sebelum bisa menonton rokect di luncurkan

Ini cerita kami hari ini

#day5
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahiipbunsay

Senin, 06 Februari 2017

My Family Forum Day#4

Malam ini tema famfor kita adalah tentang cerita pesawat rocket dan astronout, kami memang tidak mempunya tema spesifik setiap harinya dalam ber interaksi dengan anak2

Biasanya anak2 kami rangsang untuk bercerita ttg kegiatan nya sepanjang hari lalu kemudian bercerita , nah malam ini tiba2 valens (5y8m ) nyeletuk nanya2 ttg rocket dan astrounout ,nah tyt saya baru nyadar juga kalau pengetahuan saya ttg pesawat rocket yg di luncurkan ke luar angkasa itu akan berpisah nantinya setelah melewati lapisan atmosfer ..qadarullah pehaman suami ttg ini lebih mumpuni di banding saya ,akhirnya kita berdikusi sama2 ttg bagaimana rocket di luncurkan dan melihat bagaimana pada akhirnya bagian2nya terpisah satu persatu setelah melewati atmosfer , diskusi malam ini di barengin dengan nonton video NASA di youtube melihat bagaimana aktifitas2 para astronot di luar angkasa dan aktofitas keseharian mereka mulai dr bagaimana mereka tidur,gosok gigi,makan , dll , saya,suami  dan anak2 melihat video sambil diskusi2 ringan

Ini cerita famfor kami di hari ke5 sebenarnya ,di hari ke3 saya lupa posting
Jadi ini postingan ke 4 dr 10 hari tantangan family forum kuliah bunda sayang IIP

#Day4
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayangiip

Minggu, 05 Februari 2017

My Family Forum Day#3

Famfor hari ini di isi dengan kegiatan dengan tema membantu mama, challege hari ini adalah valens akan membantu mama menggoreng ayam yg sudah di ungkep bumbu, takut anak kecipratan minyak panas,takut kuali terbalik.takut gosong karna kelamaan ngangkat...dan ketakutan2 gak jelas .
Wajar ya namanya juga emak2 setengah ikhlas juga mau mengajari anaknya , karna kemauan valens yg bener2 ngoto membuat emaknya menyerah dan bener2 harua extra memperhatikan valens pafa saat menggoreng ayam ,khawatir kalau di larang selanjutnya anaknya gak mau lg menawarkan bantuan sama emaknya

Yg dia ingat kalau valens membantu mama maka kerjaannya akan bertambah ringan dan cepat di selesaikan

Alhamdulillah valens lulus menggoreng ayam hari ini namun tetap.saya ingatkan untuk pekerjaan yg satu ini harus di awasi oleh org dewasa karna berbahaya kalau lalai

Td malam ketiduran belum posting famfor day#3
Jadi nya posting famfor hari ini aja

Life skill seperti memasak,mengerjakan pekerjaan rumah spt mengepel , menyapu, ngelap2 memang akan menjadi agenda pembiasaan di rumah agar kelak bisa memuliakan istrinya.

#day3
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahiipbunsay

Jumat, 03 Februari 2017

My Family Forum Day#2

Di Hari Jum'at -Minggu famfor pavavima sedikit berbeda dengan rutinitas pada hari senin-kamis karna habis ba'da magrib  tidak ada rutinitas mengaji

Kamis blm menentukan teman famfor setiap harinya karna temanya bebas yg penting siapa boleh bercerita dan memulai obrolan dan bebas mau ngobrolin apa aja

Anak2 cerita ttg keseruan mama pada saat mengambil sendal vio yg jatuh pada saat naik motor ,mungkim buat kita itu adalah hal yg biasa tapi bukan buat anak anak ,menurut mereka itu adalah aksi heroik sang mama yg berjuang mengambil sendal yg terjatuh di tengah jalan. Ternyata kegembiraan anak2 itu simpel sekali gak perlu di setting just do it with your heart and it will come to be a nice story in their life .

Di rumah kita punya kesepakatan kalau tidak tidur siang maka jam tidur malam di percepat , Jam sudah menunjukka hampir jam 8 malam saatnya sudah harus beranjak ke tempay tidur . BBST (baca buku sebelum tidur) menjadi kegiatan rutin anak2 sebelum tidur  nah sebelum BBST juga saya sedang belajar membiasakan diri untuk membacakan buku sirah nawabawiyah rasulllah muhammat teladanku kepada anak2, semoga apa yg di sampaikan di serap oleh anak2 walau yach mereka tidak konsetrasi memdengarkan saya ini adalah rutinitas baru yg wajib harus saya ceritakan ke pada anak2 agar kelak.akhlak seindah rasulullah tertanam pada anak . Aamiin Ya rabbal alamin

Kebiasaam emak2 kayak saya nidurin anak2 sering kebablasan emaknya ikut tidur.. alhamdulilah terbangun baru ingat belum posting famfor day#2

Ini cerita family forum kami di hari ke-2

#day2
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Kamis, 02 Februari 2017

My Family Forum Day#1

Alhamdulillah akhirnya bisa memulai posting cerita family forum ala2 keluarga kami... karna memang baru bisa adaptasi dengan manajemen waktu yg baru karna saya mengambil challange jadi "Fasilitator" dan nyambi beberapa kegiatan yg harus di selesaikan

Alhamdulillah di kita family forum ala keluarga pavavima (papa,valens,vio,mama)  sudah terbentuk sejak nov 2016, family forum kita setiap harinya berlangsung dr jam 19.00 s.d 21.00 setelah solat magrib biasanya adalah jadwal mengaji  s.d jam 08.00,dan  selanjutnya adalah jadwal BBST (baca buku sebelum.tidur ) sebelum BBST saya meminta anak2 terlebih dahulu mendengarkan saya bercerita...1 halaman sirah nabawiyah rasulullah lalu membacakan buku kesayangan mereka..anak2 bebas memilih buku yg di bacakan dan bebas memilih siapa yg akan membacakam buku nya.

Nah setelah anak2 tidur saatnya quality time dengan suami, malam ini kami membahas ttg riba ,kami meninjau kembali pengeluaran setiap bulan tyt ada pos2 yg masih dekat dengan riba, malam ini kami mendengarkan webinar riba maa saptuari di youtube

Semoga semakin dapet pencerahan dan semakin mantap untuk berhijrah ..semoga suami bisa paham walau masih ada keraguan di raut wajahnya ..Allah Maha Membolak balikkan hati manusia
Bismillah ,Mudahkan ya Allah

#day1
#tantangan10hari
#KomunkasiProduktif
#Kuliahbunsayiip

*TANTANGAN 10 HARI BERKOMUNIkASI PRODUKTIF*

_Game Kelas Bunda Sayang_

Level 1
*TANTANGAN 10 HARI BERKOMUNIkASI PRODUKTIF*

Selamaaat anda memasuki game level 1, di kelas bunda sayang ini.

Dan inilah tantangan bulan ini :

KOMUNIKASI KELUARGAKU

a. Buatlah "family forum" ( forum keluarga) sebagai sarana komunikasi ala keluarga anda.

b. Ceritakan dg narasi pendek dan boleh disertai foto,

🍀Hal menarik apa saja yang anda dapatkan dalam berkomunikasi dengan keluarga anda hari ini?

🍀Perubahan apa yang anda buat hari ini dalam berkomunikasi?

c.Waktu yang kami berikan dari tanggal 24 januari -  11 feb 2017.

d. Anda cukup mengupload/menceritakan 10 hari dari 17 hari yg kami sediakan.

e. Setiap kali posting/upload gambar jangan lupa pakai hastag

#hari1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

f. Posting link tulisan dan foto anda di grup FB kelas

g. Bagi anda yang sudah menyelesaikan tantangan di level 1 ini dengan tepat waktu akan mendapatkan badge cantik bertuliskan

_I'm responsible for my communication result_

yang sudah disiapkan oleh para tim fasilitator bunda sayang.

_Selamat berkreasi dalam membangun komunikasi_

Salam Ibu Profesional,

/Tim Bunda Sayang 2017/

Komunikasi Produktif

_Institut Ibu Profesional_
_Materi Kelas Bunda Sayang sesi #1_

*KOMUNIKASI PRODUKTIF*

Selisih paham sering kali muncul bukan karena isi percakapan melainkan dari cara penyampaiannya. Maka di tahap awal ini penting bagi kita untuk belajar cara berkomunikasi yang produktif,  agar tidak mengganggu hal penting yang ingin kita sampaikan,  baik kepada diri sendiri,  kepada pasangan hidup kita dan anak-anak kita.

*_KOMUNIKASI DENGAN DIRI SENDIRI_*

Tantangan terbesar dalam komunikasi adalah mengubah pola komunikasi diri kita sendiri. Karena mungkin selama ini kita tidak menyadarinya bahwa komunikasi diri kita termasuk ranah komunikasi yang tidak produktif.

Kita mulai dari pemilihan kata yang kita gunakan sehari-hari.

*_Kosakata kita adalah output dari struktur berpikir  dan cara kita berpikir_*

Ketika kita selalu berpikir positif maka kata-kata yang keluar dari mulut kita juga kata-kata positif, demikian juga sebaliknya.

_Kata-kata anda itu membawa energi, maka pilihlah kata-kata anda_

Kata  *masalah* gantilah dengan *tantangan*

Kata *Susah* gantilah dengan *Menarik*

Kata *Aku tidak tahu* gantilah *Ayo kita cari tahu*

Ketika kita berbicara “masalah” kedua ujung bibir kita turun, bahu tertunduk, maka kita akan merasa semakin berat dan tidak bisa melihat solusi.

Tapi jika kita mengubahnya dengan “TANTANGAN”, kedua ujung bibir kita tertarik, bahu tegap, maka nalar kita akan bekerja mencari solusi.

*_Pemilihan diksi (Kosa kata) adalah pencerminan diri kita yang sesungguhnya_*

Pemilihan kata akan memberikan efek yang berbeda terhadap kinerja otak. Maka kita perlu berhati-hati dalam memilih kata supaya hidup lebih berenergi dan lebih bermakna.

Jika diri kita masih sering berpikiran negatif, maka kemungkinan diksi (pilihan kata) kita juga kata-kata negatif, demikian juga sebaliknya.

*_KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN_*

Ketika berkomunikasi dengan orang dewasa lain, maka awali dengan kesadaran bahwa “aku dan kamu” adalah 2 individu yang berbeda dan terima hal itu.

Pasangan kita dilahirkaan oleh ayah ibu yang berbeda dengan kita, tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang berbeda, belajar pada kelas yang berbeda, mengalami hal-hal yang berbeda dan banyak lagi hal lainnya.

Maka sangat boleh jadi pasangan kita memiliki *_Frame of Reference (FoR)_* dan *_Frame of Experience (FoE)_* yang berbeda dengan kita.

FoR adalah cara pandang, keyakinan, konsep dan tatanilai yang dianut seseorang. Bisa berasal dari pendidikan ortu, bukubacaan, pergaulan, indoktrinasi dll.

FoE adalah serangkaian kejadian yang dialami seseorang, yang dapat membangun emosi dan sikap mental seseorang.

FoE dan FoR mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu pesan/informasi yang datang kepadanya.

Jadi jika pasangan memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda atas sesuatu, ya tidak apa-apa, karena FoE dan FoR nya memang berbeda.

Komunikasi dilakukan untuk *MEMBAGIKAN* yang kutahu kepadamu, sudut pandangku agar kau mengerti, dan demikian pula SEBALIKnya.

*_Komunikasi yang baik akan membentuk FoE/FoR ku dan FoE/FoR mu ==> FoE/FoR KITA_*

Sehingga ketika datang informasi akan dipahami secara sama antara kita dan pasangan kita, ketika kita menyampaikan sesuatu,  pasangan akan menerima pesan kita itu seperti yang kita inginkan.

Komunikasi menjadi bermasalah ketika menjadi *MEMAKSAKAN* pendapatku kepadamu, harus kau pakai sudut pandangku dan singkirkan sudut pandangmu.

Pada diri seseorang ada komponen NALAR dan EMOSI; *_bila Nalar panjang - Emosi kecil; bila Nalar pendek - Emosi tinggi_*

Komunikasi antara 2 orang dewasa berpijak pada Nalar.
Komunikasi yang sarat dengan aspek emosi terjadi pada anak-anak atau orang yang sudah tua.

Maka bila Anda dan pasangan masih masuk kategori Dewasa --sudah bukan anak-anak dan belum tua sekali-- maka selayaknya mengedepankan Nalar daripada emosi, dasarkan pada fakta/data dan untuk problem solving.

Bila Emosi anda dan pasangan sedang tinggi, jeda sejenak, redakan dulu ==> agar Nalar anda dan pasangan bisa berfungsi kembali dengan baik.

Ketika Emosi berada di puncak amarah (artinya Nalar berada di titik terendahnya) sesungguhnya TIDAK ADA komunikasi disana, tidak ada sesuatu yang dibagikan; yang ada hanya suara yang bersahut-sahutan, saling tindih berebut benar.

Ada beberapa kaidah yang dapat membantu meningkatkan efektivitas dan produktivitas komunikasi Anda dan pasangan:

1. *Kaidah 2C: Clear and Clarify*

Susunlah pesan yang ingin Anda sampaikan dengan kalimat yang jelas (clear) sehingga mudah dipahami pasangan. Gunakan bahasa yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.

Berikan kesempatan kepada pasangan untuk bertanya, mengklarifikasi (clarify) bila ada hal-hal yang tidak dipahaminya.

2. *Choose the Right Time*

Pilihlah waktu dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pesan. Anda yang paling tahu tentang hal ini. Meski demikian tidak ada salahnya bertanya kepada pasangan waktu yang nyaman baginya berkomunikasi dengan anda, suasana yang diinginkannya, dll.

3. *Kaidah 7-38-55*

Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap (feeling and attitude) aspek verbal (kata-kata) itu hanya 7% memberikan dampak pada hasil komunikasi.

Komponen yang lebih besar mempengaruhi hasil komunikasi adalah intonasi suara (38%) dan bahasa tubuh (55%).

Anda tentu sudah paham mengenai hal ini. Bila pasangan anda mengatakan "Aku jujur. Sumpah berani mati!" namun matanya kesana-kemari tak berani menatap Anda, nada bicaranya mengambang maka pesan apa yang Anda tangkap? Kata-kata atau bahasa tubuh dan intonasi yang lebih Anda percayai?

Nah, demikian pula pasangan dalam menilai pesan yang Anda sampaikan, mereka akan menilai kesesuaian kata-kata, intonasi dan bahasa tubuh Anda.

4. *Intensity of Eye Contact*

Pepatah mengatakan _mata adalah jendela hati_

Pada saat berkomunikasi tataplah mata pasangan dengan lembut, itu akan memberikan kesan bahwa Anda terbuka, jujur, tak ada yang ditutupi. Disisi lain, dengan menatap matanya Anda juga dapat mengetahui apakah pasangan jujur, mengatakan apa adanya dan tak menutupi sesuatu apapun.

5. *Kaidah: I'm responsible for my communication results*

Hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab komunikator, si pemberi pesan.

Jika si penerima pesan tidak paham atau salah memahami, jangan salahkan ia, cari cara yang lain dan gunakan bahasa yang dipahaminya.

Perhatikan senantiasa responnya dari waktu ke waktu agar Anda dapat segera mengubah strategi dan cara komunikasi bilamana diperlukan. Keterlambatan memahami respon dapat berakibat timbulnya rasa jengkel pada salah satu pihak atau bahkan keduanya.

*KOMUNIKASI DENGAN ANAK*

Anak –anak itu memiliki gaya komunikasi yang unik.

*_Mungkin mereka tidak memahami perkataan kita, tetapi mereka tidak pernah salah meng copy_*

Sehingga gaya komunikasi anak-anak kita itu bisa menjadi cerminan gaya komunikasi orangtuanya.

Maka kitalah yang harus belajar gaya komunikasi yang produktif dan efektif. Bukan kita yang memaksa anak-anak untuk memahami gaya komunikasi orangtuanya.

Kita pernah menjadi anak-anak, tetapi anak-anak belum pernah menjadi orangtua, sehingga sudah sangat wajar kalau kita yang harus memahami mereka.

Bagaimana Caranya ?

a. *Keep Information Short & Simple (KISS)*

Gunakan kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk

⛔Kalimat tidak produktif :
“Nak, tolong setelah mandi handuknya langsung dijemur kemudian taruh baju kotor di mesin cuci ya, sisirlah rambutmu, dan jangan lupa rapikan tempat tidurmu.

✅Kalimat Produktif :
“Nak, setelah mandi handuknya langsung dijemur ya”  ( biarkan aktivitas ini selesai dilakukan anak, baru anda berikan informasi yang lain)

b. *Kendalikan intonasi suara dan gunakan suara ramah*

Masih ingat dengan rumus 7-38-55 ? selama ini kita sering menggunakan suara saja ketika berbicara ke anak, yang ternyata hanya 7% mempengaruhi keberhasilan komunikasi kita ke anak. 38% dipengaruhi intonasi suara dan 55% dipengaruhi bahasa tubuh

⛔Kalimat tidak produktif:
“Ambilkan buku itu !” ( tanpa senyum, tanpa menatap wajahnya)

✅Kalimat Produktif :
“Nak, tolong ambilkan buku itu ya” (suara lembut , tersenyum, menatap wajahnya)

Hasil perintah pada poin 1 dengan 2 akan berbeda. Pada poin 1, anak akan mengambilkan buku dengan cemberut. Sedangkan poin 2, anak akan mengambilkan buku senang hati.

c.  *Katakan apa yang kita inginkan, bukan yang tidak kita inginkan*

⛔Kalimat tidak produktif :
“Nak, Ibu tidak ingin kamu ngegame terus sampai lupa sholat, lupa belajar !”

✅Kalimat produktif :
“Nak, Ibu ingin kamu sholat tepat waktu dan rajin belajar”

d.  *Fokus ke depan, bukan masa lalu*

⛔Kalimat tidak produktif :
“Nilai matematikamu jelek sekali,Cuma dapat 6! Itu kan gara-gara kamu ngegame terus,sampai lupa waktu,lupa belajar, lupa PR. Ibu juga bilang apa. Makanya nurut sama Ibu biar nilai tidak jeblok. Kamu sih nggak mau belajar sungguh-sungguh, Ibu jengkel!”

✅Kalimat produktif :
“Ibu lihat nilai rapotmu, hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ada yang bisa ibu bantu? Sehingga kamu bisa mengubah strategi belajar menjadi lebih baik lagi”

e. *Ganti kata ‘TIDAK BISA” menjadi “BISA”*

Otak kita akan bekerja seseai kosa kata. Jika kita mengatakan “tidak bisa” maka otak akan bekerja mengumpulkan data-data pendukung faktor ketidakbisaan tersebut. Setelah semua data faktor penyebab ketidakbisaan kita terkumpul , maka kita malas mengerjakan hal tersebut yang pada akhirnya menyebabkan ketidakbisaan sesungguhnya. Begitu pula dengan kata “BISA” akan membukakan jalan otak untuk mencari faktor-faktor penyebab bisa tersebut, pada akhirnya kita BISA menjalankannya.

f. *Fokus pada solusi bukan pada masalah*

⛔Kalimat tidak produktif :
“Kamu itu memang tidak pernah hati-hati, sudah berulangkali ibu ingatkan, kembalikan mainan pada tempatnya, tidak juga dikembalikan, sekarang hilang lagi kan, rasain sendiri!”

✅Kalimat produktif:
“ Ibu sudah ingatkan cara mengembalikan mainan pada tempatnya, sekarang kita belajar memasukkan setiap kategori mainan dalam satu tempat. Kamu boleh ambil mainan di kotak lain, dengan syarat masukkan mainan sebelumnya pada kotaknya terlebih dahulu”.

g. *Jelas dalam memberikan pujian dan kritikan*

Berikanlah pujian dan kritikan dengan menyebutkan perbuatan/sikap apa saja yang perlu dipuji dan yang perlu dikritik. Bukan hanya sekedar memberikan kata pujian dan asal kritik saja. Sehingga kita mengkritik sikap/perbuatannya bukan mengkritik pribadi anak tersebut.

⛔Pujian/Kritikan tidak produktif:

“Waah anak hebat, keren banget sih”
“Aduuh, nyebelin banget sih kamu”

✅Pujian/Kritikan produktif:
“Mas, caramu menyambut tamu Bapak/Ibu tadi pagi keren banget, sangat beradab, terima kasih ya nak”

“Kak, bahasa tubuhmu saat kita berbincang-bincang dengan tamu Bapak/Ibu tadi sungguh sangat mengganggu, bisakah kamu perbaiki lagi?”

h. *Gantilah nasihat menjadi refleksi pengalaman*

⛔Kalimat Tidak Produktif:
“Makanya jadi anak jangan malas, malam saat mau tidur, siapkan apa yang harus kamu bawa, sehingga pagi tinggal berangkat”

✅Kalimat Produktif:
“Ibu dulu pernah merasakan tertinggal barang yang sangat penting seperti kamu saat ini, rasanya sedih dan kecewa banget, makanya ibu selalu mempersiapkan segala sesuatunya di malam hari menjelang tidur.

I. *Gantilah kalimat interogasi dengan pernyataan observasi*

⛔Kalimat tidak produktif :
“Belajar apa hari ini di sekolah? Main apa saja tadi di sekolah?

✅Kalimat produktif :
“ Ibu lihat matamu berbinar sekali hari ini,sepertinya  bahagia sekali di sekolah,  boleh berbagi kebahagiaan dengan ibu?”

j. *Ganti kalimat yang Menolak/Mengalihkan perasaan dengan kalimat yang menunjukkan empati*

⛔Kalimat tidak produktif :
"Masa sih cuma jalan segitu aja capek?"

✅kalimat produktif :
kakak capek ya? Apa yang paling membuatmu lelah dari perjalanan kita hari ini?

k. *Ganti perintah dengan pilihan*

⛔kalimat tidak produktif :
“ Mandi sekarang ya kak!”

✅Kalimat produktif :
“Kak 30 menit  lagi kita akan berangkat, mau melanjutkan main 5 menit lagi,  baru mandi, atau mandi sekarang, kemudian bisa melanjutkan main sampai kita semua siap berangkat

Salam Ibu Profesional,

/Tim Bunda Sayang IIP/

Sumber bacaan:
_Albert Mehrabian, Silent Message : Implicit Communication of Emotions and attitudes, e book, paperback,2000_

_Dodik mariyanto, Padepokan Margosari : Komunikasi Pasangan, artikel, 2015_

_Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Komunikasi Produktif, Gaza Media, 2014_

_Hasil wawancara dengan Septi Peni Wulandani tentang pola komunikasi di Padepokan Margosari_

 

Mama Belajar Template by Ipietoon Cute Blog Design