Minggu, 31 Juli 2016

BERSYUKUR

Renungan yg BAGUS  : Seorang guru memberikan tugas kepada siswanya untuk menuliskan 7 Keajaiban Dunia.

Malamnya sang guru memeriksa tugas itu.
Sebagian besar siswa menulis demikian,

Tujuh Keajaiban Dunia :
1. Piramida
2. TajMahal
3. Tembok Besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Candi Borobudur

Lembar demi lembar memuat hal yang hampir sama.

Beberapa perbedaan hanya terdapat pada urutan penulisan daftar tersebut.

Tapi guru itu terus memeriksa sampai lembar yang paling akhir…

Tapi saat memeriksa lembar yang paling akhir itu, sang guru terdiam.
Lembar terakhir itu milik si gadis kecil pendiam…
Isinya seperti ini :
Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Bisa Melihat
2. Bisa Mendengar
3. Bisa Menyentuh
4. Bisa Disayangi
5. Bisa Merasakan
6. Bisa Tertawa, dan
7. Bisa Mencintai…

Setelah duduk diam beberapa saat, sang guru menutup lembaran tugas siswanya.
Kemudian menundukkan kepalanya berdoa...

Mengucap syukur untuk gadis kecil pendiam dikelasnya yang telah mengajarkannya sebuah pelajaran hebat, yaitu:
Tidak perlu mencari sampai ke ujung bumi untuk menemukan keajaiban.
Keajaiban itu ada disekeliling kita untuk kita miliki dan tak lupa untuk kita " SYUKURI " !!!

Apa yg kita cari dalam hidup ini...?

◆Kita hidup di kebun �������� merindukan kota ��������
◆Kita hidup di kota �������� merindukan kebun.. ��������
◆Kalau kemarau ☀kita tanya kapan hujan☔?
◆Di musim hujan ☔kita tanya kapan kemarau☀?
◆Diam di rumah�� inginnya pergi✈����������������������������������������
◆Setelah pergi✈ inginnya pulang ��ke rumah..��
◆Waktu tenang���� cari keramaian...�� ��
◆Waktu ramai ������cari ketenangan...������
◆Ketika masih bujang�� mengeluh ingin nikah������ Sudah berkeluarga��, mengeluh belum punya anak��, setelah punya anak ����mengeluh betapa beratnya ��biaya �� hidup dan pendidikan...

Ternyata SESUATU�� itu tampak indah ������karena belum kita miliki...

◆Kapankah kebahagiaan���� didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada����, tapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki...����������
Jadilah pribadi���� yang SELALU BERSYUKUR...��
dengan rahmat yang sudah kita miliki...
Mungkinkah selembar daun yang kecil �� dapat menutupi bumi �� yang luas ini..??

Menutupi telapak tangan✋ saja sulit...
Tapi kalo daun kecil�� ini nempel di mata�� kita, maka tertutuplah “BUMI" dengan Daun,
Begitu juga bila hati�� ditutupi pikiran buruk�� sekecil apa pun, maka kita akan melihat keburukan ��������dimana-mana
Bumi ini �� pun akan tampak buruk...��
Jangan menutup mata�� kita, walaupun hanya dengan daun�� yang kecil...

Jangan menutupi hati❤ kita, dengan sebuah pikiran buruk���� walau cuma seujung kuku...��
SYUKURILAH �� apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk meMULIAkanNYA...
Karena hidup adalah :
WAKTU⏰ yang dipinjamkan,
dan Harta�������� adalah BERKAT yang dipercayakan...
dan... semua itu kelak akan di mintai pertanggungjawaban.

Jadi bersyukurlah atas nafas�� yang masih kita miliki...
Bersyukurlah atas keluarga ?��‍��‍��‍�� yang kita miliki...
Bersyukurlah atas pekerjaan ����������������✈���� yang kita miliki...

Bersyukur & selalu bersyukur di dalam segala hal.
Segeralah berlomba /����dalam kebaikan di mulai dari sekarang.

Selasa, 26 Juli 2016

TERSENYUMLAH… WALAU SEMUA TAK SEINDAH YANG KAU LUKISKAN…

  TERSENYUMLAH… WALAU SEMUA TAK SEINDAH YANG KAU LUKISKAN…

Sahabat…
Kita boleh berhitung soal apa saja, tapi tidak soal taqdir.

Tersenyumlah…
Karena rizkimu tidak akan dimakan orang lain.
Jodohmupun tidak akan tertukar.

Di akhirat kelak, engkau hanya akan ditanya tantang amalmu,
bukan tentang apa yang diamalkan orang lain.

Tersenyumlah…
Walaupun semua tak seindah yang kau lukiskan.

Jika hari ini engkau tak bisa menjadi seperti yang kau inginkan, maka yakinilah…, bahwa engkau hanya berpindah dari satu takdir ke takdir yang lain.

Jalanilah hari ini dengan amal-amal terbaik..

Tak perlu cemas untuk esok yang belum tentu kau lalui..
Cukup tuliskan saja semua rencana esokmu itu dengan azam (tekad/kemauan) yang kuat.

Namun ingat…!!!
Di ujung semua goresan rencana itu, ada pena yang telah di angkat dan lembaran-lembaran taqdir yang telah mengering.

( *Ustadz Aan Chandra Thalib*)

Sabtu, 23 Juli 2016

"Sekolah *'KNOWING'* vs Sekolah *'BEING'*"

"Sekolah *'KNOWING'* vs Sekolah *'BEING'*"

Kantor kami, Perusahaan PMA dari Jepang, mendapat pimpinan baru 
dari Perusahaan induknya di Jepang.
Ia akan menggantikan Pimpinan yang lama yang memang sudah waktunya untuk  balik ke negaranya.

Sebagai patner, saya ditugaskan utk mendampinginya selama ia di Indonesia.
Saya menawarkan kepadanya selain perkenalan kpd relasi, juga utk  melihat2 objek wisata kota Jakarta dan Bandung .  Pada saat kami ingin menyeberang jalan, teman saya ini selalu berusaha utk mencari zebra cross.
Berbeda dgn saya dan org Jakarta yg lain, dgn mudah menyeberang di mana saja sesukanya.
Teman saya ini tetap tdk terpengaruh oleh situasi.

Dia terus mencari zebra cross ataupun jembatan penyeberangan, setiap kali akan menyeberang.
Padahal di Indonesia tidak setiap jalan dilengkapi dgn sarana seperti itu.
Yg lebih memalukan, meskipun sdh ada zebra cross tetap saja para pengemudi tancap gas, tidak mau mengurangi kecepatan guna memberi kesempatan pada para penyeberang.
Teman saya geleng2 kepala mengetahui perilaku masyarakat kita.
Akhirnya saya coba menanyakan pandangan ini mengenai fenomena menyeberang jalan tadi.

Saya bertanya, mengapa orang2 di negara ini menyeberang tidak pada tempatnya, meskipun mereka tahu bahwa zebra cross itu adalah sarana utk menyeberang jalan.

Sementara kenapa dia selalu konsisten mencari zebra cross meskipun tidak semua jalan di negara kami dilengkapi dgn sarana tsb..

Pelan2 dia menjawab pertanyaan saya,
*"It's ALL HAPPENS BECAUSE OF THE EDUCATION SYSTEM."*

Saya kaget juga mendengar jawabannya.
Apa hubungan nya menyeberang jalan sembarangan dgn sistem pendidikan?

Dia melanjutkan penjelasan nya, "Di dunia ini ada 2 jenis sistem pendidikan, yang pertama adalah sistem pendidikan yg hanya menjadikan anak2 kita menjadi mahluk *'KNOWING'* atau SEKEDAR TAHU SAJA, sedangkan yg kedua sistem pendidikan yg mencetak anak2 menjadi mahluk *'BEING'.*
Apa maksudnya?_*

Maksudnya, sekolah hanya bisa mengajarkan banyak hal UNTUK DIKETAHUI PARA SISWA.
Sekolah TIDAK MAMPU MEMBUAT SISWA MAU MELAKUKAN APA YANG DIKETAHUI SEBAGAI BAGIAN DARI KEHIDUPAN NYA.
Anak2 tumbuh hanya menjadi *'MAHKLUK KNOWING'*, hanya sekedar 'MENGETAHUI' bahwa:
» *ZEBRA CROSS adalah TEMPAT MENYEBERANG,*
»  *TEMPAT SAMPAH ADALAH UNTUK MENARUH SAMPAH.*

Tapi "MEREKA TETAP AKAN MENYEBERANG DAN MEMBUANG SAMPAH SECARA SEMBARANGAN".
Sekolah semacam ini BIASANYA MENGAJARKAN "BANYAK SEKALI MATA PELAJARAN".
Tak jarang membuat para siswanya STRESS, PRESSURE & akhirnya MOGOK SEKOLAH.

"SEGALA MACAM DIAJARKAN" dan BANYAK HAL DIUJIKAN, "TETAPI TAK SATUPUN DARI SISWA YANG MENERAPKANNYA SETELAH UJIAN".  Ujiannya pun HANYA SEKEDAR TAHU, *'KNOWING'*.

Di negara kami, sistem pendidikan BENAR-BENAR DIARAHKAN UNTUK MENCETAK MANUSIA2 YANG " TIDAK HANYA *TAHU* apa yg benar tetapi *MAU* MELAKUKAN APA YANG BENAR SEBAGAI BAGIAN DARI KEHIDUPANNYA'.

Di negara kami, anak2 hanya diajarkan 3 mata pelajaran pokok:
1. *_Basic Sains_* 2. *_Basic Art_* 3.*_Social_*

Dikembangkan melalui praktek langsung dan studi kasus dan dibandingkan dgn kejadian nyata di seputar kehidupan mereka.

Mereka tidak hanya *TAHU,* mereka juga *MAU* menerapkan ilmu yg diketahui dlm keseharian hidupnya.

Anak2 ini jg TAHU PERSIS ALASAN MENGAPA MEREKA MAU atau TIDAK MAU MELAKUKAN SESUATU.

Cara ini mulai diajarkan pada anak sejak usia mereka masih sangat dini agar terbentuk sebuah kebiasaan yg kelak akan membentuk mereka menjadi mahluk *'BEING'*, yakni MANUSIA2 YANG MELAKUKAN APA YANG MEREKA TAHU BENAR."

Betapa sekolah begitu MEMEGANG PERAN YANG SANGAT PENTING BAGI PEMBENTUKAN PERILAKU & MENTAL ANAK2 BANGSA.

Tidak hanya sekadar berfungsi sebagai "LEMBAGA SERTIFIKASI" yg "HANYA MAMPU MEMBERI IJAZAH" kepada para anak bangsa.

KARAKTER, PERILAKU dan KEJUJURAN adalah landasan untuk membangun anak didik  yang LEBIH BERADAB DALAM BERPERILAKU.

BUKAN SEKEDAR ANGKA-ANGKA AKADEMIK seperti yang tertera di buku-buku raport sekolah ataupun Indeks Prestasi IPK..

KEJUJURAN dan ETIKA MORAL adalah PRIORITAS UTAMA, sedangkan kepintaran itu kita kembangkan kemudian,  karena SETIAP ANAK TERLAHIR PINTAR dan pendidikan itu sendiri adalah perkembangan

Oleh sebab itu, Seyogyanya, kita TIDAK PERLU TERLALU RISAU jika seorang anak belum bisa calistung ( baca tulis hitung ) atau Pipolondo ( Ping Poro Lan Sudo )  saat masuk SD atau bahkan setelah sekolah SD sekalipun,

Tapi mestinya  harus peduli jika seorang anak TIDAK JUJUR dan BERETIKA BURUK.
Pendidikan itu BUKAN PERSIAPAN UNTUK HIDUP,  karena  PENDIDIKAN ADALAH KEHIDUPAN.. SEPANJANG HIDUP..

Jumat, 22 Juli 2016

Edisi Ringkasan Buku Menyambut Buah Hati terbitan Ummul Quro (1)

Psycho Coffee Morning

Oleh : Ani Ch, pemerhati pendidikan anak dan keluarga, bermukim di Sidoarjo

☕▫☕▫☕▫☕▫☕

Edisi Ringkasan Buku
Menyambut Buah Hati terbitan Ummul Quro (1)

Jumat, 22 Juli 2016

Judul asli : Tuhfatul Maudud bi Ahkami Al Maulud karya Ibnu Al Qayyim Al Jauziyyah

☕▫☕▫☕▫☕▫☕

Kewajiban mendidik, mengajari dan berperilaku adil kepada anak

QS At Tahrim ayat 6 yang artinya : Hai orang orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarya adalah manusia dan batu.

Ali berkata, tafsir ayat ini adalah ajarilah anak da didiklah dengan budi pekerti (dalam Ath Thabari 23/491)

Hasan Al Bashri berkata bahwa perintahkanlah anak untuk taat pada Allah dan ajarilah mereka tentang kebaikan (dalam Ath Thabari 23/492)

Rasulullah bersabda ajarilah anak kalian untuk mengerjakan sholat saat berusia 7 tahun, pukullah mereka jika sudah berusia 10 tahun mereka tidak mengerjakannya, dan pisahka tempat tidur mereka (dalam Musnad Imam Ahmad 2/180)

Abdullah bin Umar berkata didiklah anakmu karena sesungguhnya engkau akan ditanya tentangnya, apa yang telah engkau ajarkan kepada anakmu. Sebaliknya, anakmu juga akan ditanya tentang baktinya dan ketaatannya kepadamu. (Dalam Al Baihaqi 15/157)

Diantara hak anak anak adalah diperlakukan secara adil dengan saudara saudaranya dalam pemberian.

Rasulullah bersabda berbuat adillah kepada anak anak kalian, berbuat adillah kepada anak anak kalian, berbuat adillah kepada anak anak kalian. (Dalam Abu Daud 11/273)

Sabda Rasulullah : Janganlah kalian memintaku menjadi saksi terhadap kezaliman. Sesungguhnya anakmu mempunyai hak untuk kau perlakukan secara adil dengan saudara saudaranya (dalam Imam Ahmad 4/269)

Rasulullah bersabda bertaqwalah kalian kepada Allah dan berbuat adillah terhadap anak anak kalian (oleh Muslim dalam Al Hibat 3/1244, 1623)

Hadits ini bersifat perintah dalam bentuk ancaman, dan menunjukkan kewajiban bagi orangtua. Orang yang melanggarnya diangga berbuat kezaliman. Dan perintah adil pada anak ini sampai diulang 3 kali, sebagai penegasan.

Sebagian ulama mengatakan bahwa pada hari kiamat,  Allah akan menanyakan tanggung jawab orangtua kepada anak sebelum menanyakan tanggungjawab anak terhadap orangtua.

Barangsiapa mengabaikan pendidikan anak dan menelantarkan mereka, maka dia melakukan tindakan buruk. Mayoritas anak rusak gara gara orangtua. Sejak kecil mereka ditelantarkan dan tidak mendapat bimbingan dari orangtua sehingga ketika dewasa mereka tidak membaktikan diri kepada orangtua mereka.

☕▫☕▫☕▫☕▫☕

Teman, ternyata memang seram jika kita sampai tidak adil terhadap anak anak, kita telah masuk dalam kezaliman.

Sebuah perenungan juga bagi kita bahwa jika ada anak sulit taat dan berbakti, maka bisa jadi kita yang salah mendidik.

☕▫☕▫☕▫☕▫☕

For feedback please email to psychocoffeemorning@gmail.com

DOA PAGI BY SALIM A FILLAH

������������������������

Bismillah…

*Do’a Pagi*
Oleh: Salim. A. Fillah

Allah, jadikan ikhlasku bagai susu. Tak campur kotoran, tak disusup darah. Murni, bergizi, menguati. Langit ridha, bumi terilhami.

Allah, jadikan dosa mendekatkanku padaMu dengan taubat nashuha. Jadikan ibadah tak menjauhkanku dariMu gara-gara membangga.

Allah, untuk tanah nan gersang; jadikan aku embun pada paginya, awan teduh bagi siangnya, dan rembulan menghias malamnya.

Allah, jika aku harus berteman khawatir, jadikan ia dzikirku mengingatMu.

Allah, jika aku harus berteman rasa takut, jadikan ia penghalang dari mendurhakaiMu.

Allah, jika aku harus berkawan gelisah, jadikan ia titik mula amal-amal shalih menjemput keajaiban menenangkan.

Allah, jadikan semua gejolak di dalam hatiku mengantarku mendekat pada ridha dan surgaMu.

Allah, berkahi tiap kata yang mengalir dari ujung jemari ini; menebar kebaikan, mencantikkan kebenaran, menggerakkan perbaikan.

Allah, luruskanlah lisanku dalam kebenaran, indahkan tuturku dengan kesantunan, jadikan yang mendengar terbimbingkan.

Allah, ilhamkan kebajikan di tiap huruf yang terucap, lahirkan amal tuk setiap kata yang terbicara, alirkan pahala tiada putusnya.

Allah, jangan henti rindu pada NabiMu menyala syahdu, agar akhlaq teladannya merembesi tingkahku.

Allah, jangan henti gelegak neraka menyergap menggiriskan, di tiap hasrat nista dan goda kemaksiatan.

Allah, jangan henti bayang surgaMu melekati mata, di tiap niat dan kesempatan amal shalih nan terbuka.

Allah, jangan henti keesaanMu terteguh di jiwaku, sebab kuasa dan rizqiMu juga tak sedetikpun berpisah dariku.

Allah, jangan henti bimbingMu menuntunku, selama jantung berdenyut selalu, semasih Kau hembuskan nafas dalam paru.

Allah, jangan henti kasihMu mengguyuriku, hingga santun budiku menebar rasa sayang, bahkan membalik penentang jadi pejuang.

Allah, jangan henti keagunganMu tertaut dalam nyali, hingga kuhadapi segala yang aniaya dengan gagah dan berani.

Allah, jangan henti kemuliaanMu menyusupi syaraf-syarafku, hingga tiap ilmu jadi amal, tiap hasrat baik jadi akhlaq terlaku.

Allah, jangan henti penjagaanMu mengarus dalam darahku, hingga syaithan tak beroleh tempat dalam alirannya menderu.

Allah, jangan henti rasa malu padaMu menyumsum di tulangku, mengurat di ototku; hingga semua gerak dalam ridhaMu.

Allah, jangan henti keindahanMu mengilhamkan senyum dan cerah di wajahku, agar pergaulanku semanis madu.

Allah, jangan henti kebenaranMu tertambat di akal dan lisanku, terpancar dalam sikap, terjuang di tiap kalimat.

Allah, jangan henti namaMu menyapa hati dan jiwa, dengan gigil takut, gerisik harap, dan getar cinta.

Aamiin….

Rabu, 20 Juli 2016

Malam Pertama Aku Tinggalkan TAHAJJUD

MALAM PERTAMA AKU TINGGALKAN TAHAJJUD!

Malam hari raya malam pertamaku tidak shalat tahajjud setelah setiap malam tarawih dan witir!

Hari Raya hari pertamaku tidak shalat wajib berjamaah di masjid, setelah setiap hari Ramadhan selalu berjamaah, bahkan adzan dikumandangkan aku sudah di Masjid.

Hari Raya hari pertamaku tidak sempurna shalat rawatib qabliyyah dan ba'diyyah, setelah setiap hari Ramadhan selalu aku menjaganya.

Hari Raya hari pertamaku tidak membaca Al Quran walau satu halaman bahkan satu ayat, setelah setiap hari Ramadhan minimal 5 juz!

Sobatku beriman...!
Tentu kita semua TIDAK mau masuk ke dalam sosok "aku".

- Karena kita meyakini bahwa; Termasuk tanda diterimanya amal ibadah adalah beramal baik setelah beramal baik. Para ulama mempunyai kaidah:
من علامة قبول العمل الحسنة بعده
"Artinya: "Termasuk dari tanda diterima amal adalah melakukan amal baik setelahnya."

- karena kita meyakini bahwa; beribadah kepada hanya akan berhenti tatkala datang sebuah kematian yang yakin datangnya. Allah berfirman:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Artinya: "dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal)." QS. Al Hijr: 99.

- Dan karena kita meyakini bahwa sekuat istiqmah seseorang sebesar itulah sebenarnya keikhlasannya.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".QS. Fushshilat: 30.

- Dan karena kita meyakini bahwa istiqamah berujung husnul khatimah. Allah Taala berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنتُمْ تُوعَدُونَ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Rabb kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita." QS. Al Ahqaf: 13.

- Dan karena amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus meskipun sedikit oleh karenanya itulah kebiasaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : « اكْلَفُوا مِنَ الْعَمَلِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ ». وَكَانَ إِذَا عَمِلَ عَمَلاً أَثْبَتَهُ. سنن أبى داود .
Artinya:"Aisyah radhiyallahu 'anha meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kerjakanlah ibadah sesuai kekuatan kalian, karena seaungguhnya Allab tidak bosa sampai kalian bosan, dan sesungguhnya Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling terus menerus meskipun sedikit." HR. Abu Daud.
- Dan karena kita meyakini bahwa; yang sedikit terus menerus lebih baik daripada banyak terputus. Berkata 'Amr bin Mas'adah rahimahullah:
قليل دائم خير من كثير منقطع
"Sedikit yang terus menerus lebih baik daripada banyak yang terputus". lihat Kitab Wafatatul A'yan di biografi 'Amr bin Mas'adah.

Kamis, 2 Syawwal 1437H, Banjarmasin Kal Sel
ditulis oleh Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary, Lc

CARA MENJAGA AMALAN RAMADHAN

�� Begini Cara Jaga Amalan Ramadhan

�� Banyak cara bisa dilakukan untuk menjaga amalan Ramadhan. Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Zakky Mubarok mengatakan, umat Islam perlu menjaga amalan-amalan baik yang sudah biasa dilakukan di bulan Ramadhan.

�� Di antara beberapa amalan tersebut adalah puasa sunah, sahur, shalat malam, tadarus dan tadabur, sedekah, dan berbagai amal lain. Amalan ini saling terkait satu sama lain. Kebiasaan berpuasa sunah menuntut umat Islam untuk sahur. Bangun pagi di saat sahur membawa dampak yang baik, sebab dapat diisi dengan shalat malam dan witir. Kebiasaan ini umumnya juga diikuti dengan shalat Subuh tepat waktu. Setelah shalat subuh, kita dapat melanjutkan ibadah dengan tadarus dan tadabur Al-Qur'an.

�� Menurut Kiai Zakky, menjadikan ibadah sebagai kebiasaan bisa dikatakan gampang-gampang susah. Pada awalnya, menjalankan ibadah di luar bulan Ramadhan akan terasa sulit bagi mereka yang tidak terbiasa. Di bulan Ramadhan, suasana cenderung lebih kondusif untuk beribadah. "Ada banyak orang melakukan ibadah bersama-sama. Hal ini tidak selalu ditemui setelah Ramadhan," ungkap Kiai Zakky Mubarok saat dihubungi Republika, Rabu (13/7).

�� Untuk mengatasi hal ini, umat Islam harus belajar melakukan ibadah sendiri. Artinya, ungkap Kiai Zakky, tanpa perlu komunitas yang mendukung, ibadah tetap dilakukan secara kontinu. Sekali kebiasaan ini terbentuk, ibadah akan terasa lebih ringan. "Apabila telah mencapai keikhlasan, ibadah akan terasa nikmat. Kita tidak akan lagi terganggu dengan perilaku orang lain atau berbagai godaan dari luar. Ini harus menjadi kebiasaan sehingga terasa lebih ringan," ujar Kiai Zakky menambahkan.

Sumber :
••••••••••••
�� http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/07/15/oact18-begini-cara-jaga-amalan-ramadhan

TOLONG BAWA AKU KE SURGA


*Tolong Bawa Aku Ke Surga*

Ketika mengunjungi seorang teman yang sedang kritis sakitnya, dia menggenggam erat tanganku, lalu menarik ke mukanya, dan membisikkan sesuatu...

Dalam airmata berlinang dan ucapan yang ter-bata² dia berkata, *"Bila kamu tidak melihat aku di surga, tolong tanya kepada Allah di mana aku, tolonglah aku ketika itu..."*

Dia langsung terisak menangis, lalu aku memeluknya dan meletakkan mukaku di bahunya. Aku pun berbisik, *"Insyaa Allah, insyaa Allah, aku juga mohon kepadamu jika kamu juga tidak melihatku di surga..."*
Kami pun menangis bersama, entah berapa lama...

Ketika saya meninggalkan Rumah Sakit, saya terkenang akan pesan beliau...
Sebenarnya pesan itu pernah disampaikan oleh seorang ulama besar, Ibnu Jauzi, yang berkata pada sahabatnya sambil menangis:

*"Jika kamu tidak menemui aku di surga bersama kamu, maka tolonglah tanya kepada Allah tentang aku: 'Wahai Rabb kami, si fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di surga."*

Ibnu Jauzi berpesan begitu bersandar pada sebuah hadits:

_"Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, maka mereka pun bertanya kepada Allah: 'Ya Rabb! kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami...'"Maka Allah berfirman, "Pergilah ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman, walau hanya sebesar zarrah."(Ibnu Mubarak dalam kitab Az Zuhd)_

Wahai sahabat²ku...

Di dalam bersahabat, pilih lah mereka yang bisa membantu kita, bukan hanya ikatan di dunia, tetapi juga hingga akhirat.

Carilah sahabat² yang senantiasa berbuat amal sholeh, yang shalat berjamaah, berpuasa dan sentiasa berpesan agar meningkatkan keimanan, serta berjuang untuk menegakkan agama Islam.

Carilah teman yang mengajak ke majelis ilmu, mengajak berbuat kebaikan, bersama untuk kerja kebajikan, serta selalu berpesan dengan kebenaran.

Teman yang dicari karena urusan niaga, pekerjaan, atau teman nonton bola, teman memancing, teman bershopping, teman FB untuk bercerita hal politik, teman whatsapp untuk menceritakan hal dunia, akan berpisah pada garis kematian dan masing² hanya akan membawa diri sendiri.

Tetapi teman yang bertakwa, akan mencari kita untuk bersama ke surga...

Simaklah diri, apakah ada teman yang seperti ini dalam kehidupan kita, atau mungkin yang ada lebih buruk dari kita...

Ayo... berubah sekarang, kurangi waktu dengan teman yang hanya condong pada dunia, carilah teman yang membawa kita bersama ke surga, karena kita tidak bisa mengharapkan pahala ibadah kita saja untuk masuk surganya Allah.

Perbanyak lah ikhtiar, semoga satu darinya akan tersangkut, dan membawa kita ke pintu surga...

Al-Hasan Al-Bashri berkata:
_"Perbanyak lah sahabat-sahabat mukminmu, karena mereka memiliki syafa'at pada hari kiamat.”_

Pejamkan mata, berfikir lah... siapa kiranya di antara sahabat² kita yang akan mencari dan mengajak kita ber-sama² ke surga??

Jika tidak, mulai lah hari ini mencari teman ke surga sebagai suatu misi peribadi.

Sahabat, nanti tolong tanyakan kepada Allah Ta'ala jika aku tiada bersamamu di surga-Nya...������

~Semoga Bermanfaat

NAMAKU UANG

Namaku Uang...

Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia.
Aku juga "bisa" merubah Perilaku, bahkan sifat Manusia' karena manusia mengidolakan aku.
Banyak orang merubah kepribadiannya,­­­­ mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku!

Aku tdk mengerti perbedaan orang baik & jahat , tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin & terhormat atau terhina.

Aku bukan iblis, tapi sering orang melakukan kekejian demi aku.

Aku juga bukan org ketiga, tapi banyak suami istri pisah gara2 aku.
Anak dan orangtua berselisih gara2 aku.

Sangat jelas juga aku bukan Tuhan, tapi manusia menyembah aku spt Tuhan, bahkan kerap kali hamba2 Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan sudah pesan jgn jadi hamba uang..

Seharusnya aku melayani manusia, tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku?

Aku tdk pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun, tapi banyak orang rela mati demi aku.

Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda, tapi tdk mampu memperpanjang hidup anda.

Kalau suatu hari anda dipanggil Tuhan, aku tdk akan bisa menemani anda, apalagi menjadi penebus dosa2 anda, anda harus menghadap sendiri kpd sang Pencipta lalu menerima penghakimanNYA.

Saat itu, Tuhan pasti akan hitung2an dgn anda, APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN aku dgn baik, atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai TUHAN?

Ini informasi terakhirku:
Aku TIDAK ADA DI SURGA,
Jadi jangan cari aku disana.

Salam sayang,

   Ttd
  ̷̸ ̷̷̸̸̷̸̐̐ ̸̷̸̐ ̸̷ ̷̸
U A N G

ANAK ANAK KORBAN LOMBA BY UST. ADRIANO RUSFI (psikolog)

Anak Anak Korban Lomba
By: Ust. Adriano Rusfi (Psikolog)

Bulan Ramadhan memang bulan lomba, karena kita diminta untuk berlomba-lomba dalam kebaikan : fastabiqul khairat. Maklumlah, pada bulan ini pahala akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Mungkin karena motivasi ini, maka televisipun berlomba-lomba mengadakan perlombaan bertema Ramadhan, khususnya untuk anak-anak. Ada lomba dakwah, ada lomba tilawah, ada lomba tahfidz dan sebagainya.

Tak perlulah kita meragukan niat baik mereka, baik televisinya maupun penggagasnya. Lagi pula, di acara-acara tersebut berkumpul orang-orang baik. Saya melihat sejumlah da’i, muballigh, hafidz, qari’, tokoh masyarakat, dan pesohor. Sekian banyak orang tua hadir dengan rasa haru. Anak-anak tampil dengan penuh semangan dan pesona. Dan para pemirsapun menyaksikannya sebagai sebuah sajian Ramadhan yang nyaman di hati.

Saat ini saya tak ingin membahas : telah patutkah anak usia 4 tahun dipesantrenkan untuk menjadi seorang hafidz belia ? Karena yang ingin saya bahas adalah : sudah patutkah mereka mengikuti sebuah perlombaan serius ? Pertanyaan ini kembali mengggugah saya, saat melihat kaki-kaki mungil itu tampak gemetar di atas pentas, saat melihat wajah lugu yang gelisah, saat menyaksikan air mata dan kekecewaan harus melekat di wajah tanpa dosa karena harus tereliminasi.

Saya harus menjawabnya dengan terlebih dahulu membedakan rentang usia para bocah. Ada bocah berusia di bawah 7 tahun, dan ada bocah berusia 7 sd 12 tahun. Untuk bocah berusia di bawah tujuh tahun, harus saya katakan bahwa TAK SATUPUN LOMBA PANTAS UNTUK MEREKA.

Ini bukan usia lomba, ini bukan usia berkompetisi, ini bukan usia menang-kalah. Ini adalah usia individual, di mana setiap orang adalah pemenang, tak ada yang kalah. Mereka tak siap kalah… mereka tak pantas kalah… dan mereka belum perlu merasakan kekalahan. Karena Si A adalah Si A, tak perlu dibandingkan dan ditandingkan dengan Si B.

Sedangkan usia 7 hingga 12 tahun, ini memang usia lomba. Mereka telah berubah dari periode playing kepada gaming. Mereka sudah mengenal dan perlu diperkenalkan dengan perbandingan dan perbedaan. Sudah saatnya mereka tahu ada yang cepat dan lebih cepat, sudah saatnya mereka paham ada yang lemah dan yang kuat, sudah saatnya mereka untuk menerima kemenangan dan kekalahan. Bahkan, ini adalah usia di mana hukum rimba berlaku : siapa kuat dia berkuasa.

Tapi, perlombaan dan pertandingan yang cocok untuk mereka adalah fun and happy competition : memperlombakan sebuah permainan dan kelincahan masa kecil. Ya, bukan sebuah perlombaan yang serius, bukan perlombaan kompetensi atau perlombaan kehebatan. Ini adalah masa forming, bukan performing.

Ayahbunda… usia mereka masih panjang dan hidup ini bagai sebuah lari marathon. Jadikanlah mereka menjadi pemenang di akhir usianya. Jangan bikin mereka bagai sebuah kesebelasan sepakbola yang digdaya di babak penyisihan, namun malah babak-belur di babak maut, karena kehabisan energi dan motivasi.

```TANTRUM DALAM PERSPEKTIF PRAKTISI HOME EDUCATION```

```TANTRUM DALAM PERSPEKTIF PRAKTISI HOME EDUCATION```

Kamis 14 Juli 2016
Grup Bdg1 HEbAT on CBE

Notulen: Rasi Yugafiati

���� Kalo anak usia kurang dari 2 tahun atau yg kemampuan komunikasinya belum lancar, yg pertama dilakukan anaknya dipeluk. Kalo ga mau dipeluk, ditemenin aja disampingnya sambil ttp diajak ngobrol sambil cari ide buat mengalihkan perhatian ke hal yg disukai. Nanti kalo udah tenang atau si anak udah teralihkan, bisa diajak cerita lagi ttg kejadian yg tadi bikin tantrum. Kalo anaknya sudah lancar bicara, udah bisa diajak ngobrol,. Kalo pas tantrum, ya tetep aja diajakin ngobrol, ditanya baik2, sedihnya kenapa.

���� Berusaha sebisa mungkin ga jadi ikutan emosi ya hehe ��. Kalo yg saya pahami, anak2 tantrum itu salah satunya karena ya memang itu cara yg mereka baru bisa untuk mengekspresikan kemarahan, kekecewaan. Jadi cara handlenya ya secara bertahap berusaha membantu anak melogiskan kejadian yg dialami, lewat dialog, jaga intonasi, jaga emosi. Anak itu sensitif banget trhdp perubahan intonasi, meskipun pesan yg disampaikan baik atau tidak memarahi. Anak kan mencontoh kita. Kalo kita merespon kemarahan dg emosional, ngebanting barang, ya anak juga makin mencontoh. Dan percayalah...ini mesti sabar, karena anak belajarnya ga instant. Oh iya jangan lupa apresiasi anak kalo ada perkembangan dlm menghandle emosinya. Misal sebelumnya nangis sambil guling2, yg berikutnya cuma nangis aja..nah ini kasih pujian ke anak. Punten itu aja yg bisa dishare...ini juga masih perlu banyak belajar. #bapak1anak.

���� Sedikit nambahin, mereka anak anak sebenarnya ingin mengungkapkan sesuatu,ingin berkomunikasi dg kita, tapi belum tahu atau tidak tahu caranya bagaimana, sehingga yg keluar ya spt itu, dan ortunya memang harus extra sabar dan mencoba mengerti maunya anak apa��. Pelukan, Usapan lembut ke kepala atau punggung, bisikan dg kata kata bujukan, adalah beberapa cara yg kami terapkan ketika si.bungsu tantrum. Dan biasanya diakhiri dg minum air putih.

Saya dulu pertama juga begitu, ketika anak menyapih anak bungsu, si anak klo nangis dah heboh, tetangga ampe dateng nanyain, bwlum kalo tengah malam sering banget bangun dan nangis. Pikir kena apa gitu ampe dibaca bacain, lha ora ngepek��. Akhirnya setelah tau ilmunya, pelan pelan mulai bisa "menguasai" keadaan ketika hal tsb terjadi. "Komunikasi Produktif", "Bahasa bunda/ibu?", "Ilmu memeluk anak", 3 buku yg bagus untuk dibaca��

���� tantrum adalah cara bagaimana balita mengekspresikan luapan emosinya.. Tugas kita mendampingi & membantunya malabeli & meluapkan emosinya dengan bijak..
Children see children do, bagaimana orangtua meluapkan emosinya, itulah yg akan anak tiru dalam meluapkan emosinya..

Anak saya Usia 3 th, menurut teori sedang masa threenager yg emosinya meledak2. Alhamdulillah sependek pengamatan,  anak Kami termasuk kategori minim tantrum. Sependek ini, saya & suami mempraktekan konsep dasar menangani tantrum dr pak Angga Setiawan.
Ada 2 jenis tantrum:
1. Emosi (karena sakit, kecewa, lapar, capek dll)
Jika tantrum karna emosi, maka bantu melabeli emosinya & kita terima lalu salurkan..
Jika tantrum karena stra
2. Strategi (karena menginginkan sesuatu)
Maka ortu sebaiknya abaikan agar anak faham bahwa itu bukan cara yang tepat untuk meminta & tidak jadi kebiasaan..
Sebagai ikhtiar meminimalisir tantrum, Kami mengedepankan negosiasi sebagaimana disarankan bu Elly Risman & bu Septi.. Karena anak Kami masih 3 tahun maka Kami membuat Deal Board..

Deal board berisi poin2 kesepakatan antara kami & Lulu. Diawali dengan dialog "why" kenapa hal2 tsb perlu disepakati.. Lalu dibuatkan gambar sebagai ilustrasi (karna belum bisa baca), lalu di cap jempol tanda sepakat.. Hehe.  Seru2an karena dunia anak adalah bermain..

Salah satu kesepakatannya, jika lulu berbicara dengan berteriak/menangis maka bunda/Ayah tidak merespon..

1. Setelah mandi & sarapan boleh main sepeda diluar
2. Berbicara sambil berteriak atau menangis maka bunda/Ayah tidak merespon
3. Uang jajan sehari 2.000
4. Muraja'ah sebelum dibacakan cerita

Poinnya disesuaikan dgn situasi & karakteristik keunikan anak kami..��

���� Anak sy sebulan kmrn (lg ramadhan) sering bangun tiap malam dan nangis kenceng awalnya kaget tp spt halnya pak muji elmu meluk, bahasa bunda & komunikasi produktif jd solusi,

Wl sesekali ttp ngamuk & di pagi harinya fatimah anteng watados kyk g ada kejadian apa2 mlmnya ��

���� Tantrum istilah yg baru sy kenal krg lebih 2-3 thn kebelakang, sdgkan anak yg sulung sdh 10thn jd sy tdk menggunakan kiat2 mengatasi tantrum scra khusus klau anak2 emosinya sdg tdk stabil.

Sy menggunakan pola asuh orangtua (terutana mama) yg bliau terapkan kpd 5 anaknya. Orangtua sy cenderung "Minim Aturan". Beliau banyak memberi kebebasan pd anak2nya utk bermain, bereksplorasi, berelasi, berekspresi. Supportnya luar biasa jika anak2nya mau dan berani menampilkan apa yg disukai.

Ingat betul masa kanak2 km dipenuhi bunga2 keceriaan. Mama srg menceritakan masa2 kecilnya di kampung, sering menyanyikan lagu2 melayu dan daerah, klau mlm rame2 kami mendengarkan sandiwara radio. Mama jg rajin menginspirasi kgtn di rumah; bikin boneka kain, menyulam, bikin bunga2 dr kertas krep, bikin kue kering, dsb.

Eksplorasi di luar apalagi. Main di kebun rambutan, main di dlm got, main di sekitar kuburan masjid, eksplorasi di pinggir sungai yg ada buayanya. Bermain dg anak supir bajaj, anak warung, anak pak lurah, anak pak polisi, dll. Kuncinya, ortu berpesan agar kami saling menjaga.

Oya, ingat jg. Masa 0-2 thn kami berlima alhamdulillah full ASI, bhkn ada yg lebih. Alhamdulillah km berlima tdk ada yg tantrum (istilah sekarang), jd bisa dikatakan masa individualitas km tuntas.

Nah pola asuh tsb teh yg km terapkan pd anak2 saat ini, dg penyesuaian2 tentunya.

Di mulai sebelum nikah, benih2 fitrah orangtua sdh mulai ditanam.

Sy cuplik dr buku Prophetic Parenting, hal 67-75:
*Karakter Pendidik Sukses*
1. Tenang dan Tidak terburu buru
2. Lembut dan tidak kasar
3. Hati yang penyayang
4. Memilih yang termudah selama bukan dosa
5. Toleransi
6. Menjauhkan diri dari marah
7. Seimbang dan proporsional
8. Selingan dalam memberi nasehat.

Happy sharing��

MENJADI ORANG TUA AMANAH, BAGAIMANA CARANYA?

#4 MENJADI ORANGTUA YANG AMANAH, BAGAIMANA CARANYA?
.
Anak kita adalah amanah. Kita hanyalah fasilitator yang ditugasi memastikan ia mengenal tempat kembalinya : Allah swt.

Kita hanyalah babysitter terpilih yang ditugasi memenuhi kebutuhannya agar baik fisik dan jiwanya.

Lalu, bagaimana agar kita menjadi fasilitator yang baik?

Yang paling utama adalah terus mengenal diri sendiri dan mengenal anak kita. Mengenal perasaan diri sendiri dan anak kita, mengenal kecenderungan diri sendiri dan anak kita, mengenal pola pikir diri sendiri dan anak kita, mengenal kemampuan diri sendiri dan anak kita, mengenal tingkat dan jenis kecerdasan diri sendiri dan anak kita, mengenal gaya belajar diri sendiri dan anak kita, dan segala seluk beluk tentang diri kita sendiri dan anak kita.

Bagaimana caranya?

1. BACA BAHASA TUBUH DAN SAPA PERASAAN
Perhatikan baik-baik mimik wajah dan bahasa tubuhnya, terutama saat kita sedang bersamanya.

Dari mimik dan bahasa tubuh yang tertangkap, sapa perasaan anak kita.
“Wah, kayaknya lagi girang banget nih?”
“Duh mukanya kusut banget, BeTe di sekolah?”
“Bau acemmmm.. abis main bola ya? Capek banget dong”.

2. WAKTU YANG BERKUALITAS
Milikilah waktu bersama BERDUA SAJA dengan anak kita, minimal 2 jam setiap pekan. Dating time.

Manfaatkan kebersamaan itu untuk saling terbuka dan saling mendengarkan. Ngobrol.

Pastikan kita tidak berkomunikasi dengan siapapun melalui media apapun ketika sedang berdua saja dengan anak kita. Seperti buka whatsapp, buka facebook, buka sosmed lainnya, BIG NO!

Jangan disambil-sambil, bisa-bisa anak kita merasa tidak dihargai.

Kadang ada hal-hal yang kelu bagi anak kita untuk menceritakannya. Hadiahi ia buku diary yang hanya dia dan orangtua saja yang tau isinya.

Pada saat dating time, kita bisa membahas isi buku tersebut.

Apresiasi keterbukaannya pada kita. Beri semangat ketika ia membutuhkan. Terima ia ketika ia berbuat kesalahan. Dukung nilai perjuangan anak meski sepele apa yang dikerjakannya menurut kita.

3. FALSAFAH KI HAJAR DEWANTARA
Fasilitator yang baik adalah seperti yang dikatakan oleh Ki Hajar Dewantara : 

Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Di depan memberi contoh/teladan, di tengah memberi motivasi, dan di belakang memberi dorongan/dukungan.

Fasilitator yang baik mengarahkan anak dengan teladan perbuatan, bukan perkataan. Elly Risman mengatakan 1 teladan bersuara lebih nyaring daripada berjuta kata-kata.

Allah swt pasti punya tujuan mengapa telinga kita diciptakan lebih banyak dari pada mulut kita. Dan ternyata menurut ahli komunikasi dunia, kata-kata hanya ditangkap 7% saja oleh yang mendengarkan!

4. MENDENGARKAN DENGAN HATI
Jika kita ingin anak kita patuh dan mendengarkan kata-kata kita, mulailah dengan mendengarkan perasaan dan kata-katanya.

Jika kita ingin anak kita melakukan sesuatu, mulailah dengan melakukannya terlebih dahulu. Anak kita bisa saja salah mengerti maksud kata-kata kita, tapi ia tidak pernah gagal meniru perilaku kita.

5. BERIKAN VALIDASI DAN APRESIASI
Fasilitator yang baik memotivasi anak dengan memberi validasi bahwa anak adalah BINTANG.

Setiap anak perlu diakui potensi dan kemampuannya yang unik, yang berbeda dengan anak lainnya maupun orangtuanya. Ia perlu diterima dan dihargai, bagaimanapun dan seberapapun kemampuannya.

Fasilitator yang baik juga selalu memberi dukungan berupa apresiasi dan kesempatan untuk mencoba atau melakukan sesuatu.

Beri dia kepercayaan untuk mengerjakan hal yang sesuai dengan kemampuannya. Misal, biarkan anak kita mengancingkan sendiri bajunya meski agak lama ia mengerjakan. Biarkan ia menalikan tali sepatunya meski panjang sebelah memitanya. Lalu, puji hasil kerjanya.

Jika rumah kita berantakan karena ia sedang asyik ‘mengerjakan proyek’ yang sedang menjadi minatnya, biarkan saja. Percayalah, saat ia beranjak remaja, kita akan merindukan masa-masa rumah yang superberantakan itu.

Validasi dan apresiasi tak selalu hadiah yang berupa materi, bisa juga pujian yang tulus dan pelukan yang hangat.

Pelukan tak hanya efektif membuat anak merasa diterima. Virginia Satir, seorang psikolog dan terapis keluarga mengatakan :
“4 pelukan dibutuhkan seseorang untuk bertahan hidup
8 pelukan dibutuhkan seseorang untuk memperbaiki diri dan hidupnya
12 pelukan dibutuhkan seseorang untuk tumbuh”

6. LIBATKAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Ketika akan membuat keputusan apapun tentang anak kita, libatkan dia dengan menanyakan pendapatnya.

Anak akan merasa sangat berharga ketika diminta pendapatnya meski keputusan akhir selalu di tangan orangtua.

Selain merasa dihargai, menanyakan pendapat anak dalam pengambilan keputusan dapat menstimulus kematangan otak bagian Pre Frontal Cortex (PFC), yaitu bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang karena berfungsi membentuk kepribadian, menimbang benar-salah, baik-lebih baik, pengelolaan adab nilai dan moral, mengelola emosi, merencanakan masa depan, memperkirakan konsekuensi dari tindakan, serta pengambilan keputusan.

Dengan kata lain, melibatkan anak dalam pembuatan keputusan yang sesuai usia, misalnya dalam membuat menu selama seminggu, memilih pakaian yang akan dikenakan, memilih sepatu yang akan dibeli, dll, merupakan satu langkah memanusiakan kemanusiaannya. Tidak dijadikan robot yang siap menjalankan program.

Selamat menjadi fasilitator terbaik. Semoga Allah bangga dan memperkenankan kita memasuki surgaNya berkat susah payahnya kita menjaga amanahNya dengan baik :)

***
Di artikel selanjutnya, kita akan membahas tentang GUIDELINE apa saja yang dibutuhkan agar kita selamat dalam menunaikan amanah dari Allah ini. Guideline ini adalah pondasi yang menjadi landasan pengasuhan kita, bukan tips praktisnya.

Mulai 14/06/16, kami akan memposting serial artikel parenting setiap hari Selasa dalam folder foto “SERIAL PARENTING with Kakatu dan SEMAI2045”.

Silakan dibagikan kepada saudara, sahabat, dan orangtua dari teman anak-anak kita jika mendapat manfaat dari artikel kami. Because sharing is caring.

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1408664195827428&substory_index=0&id=221502844543575

Jumat, 15 Juli 2016

Langka

*L A N G K A*

*_Yang langka itu.._*
_Istri yg tunduk patuh pada suami, yg senantiasa berseri2 saat dipandang , yg ridha terdiam saat suami marah. Tidak merasa lebih apalagi meninggikan suara. Tercantik di hadapan suami. Terharum saat menemani suami beristirahat. Tak menuntut keduniaan yg tidak mampu diberikan suaminya. Yang sadar bahwa ridha-Nya ada pd ridha suaminya._

*_Yang langka itu.._*
_Suami yang mengerti bahwa istrinya bukan pembantu. Sadar tak melulu ingin dilayani. Malu jika menyuruh ini itu krn tahu istrinya sudah repot seharian urusan anak dan rumah. Yang tak berharap keadaan rumah lapang saat pulang krn sadar itulah resiko hadirnya amanah² yg masih kecil. Yang sadar pekerjaan rumah tangga juga kewajibannya. Yang rela mengerjakan pekerjaan rumah tangga krn rasa sayangnya thdp istrinya yg kelelahan._

*_Yang langka itu.._* _Anak lelaki... yang sadar bahwa ibunya yg paling berhak atas dirinya. Yang mengutamakan memperhatikan urusan ibunya. Yang lebih mencintai ibunya dibanding mencintai istri dan anak²nya. Yang sadar bahwa surganya ada pd keridhaan ibunya._

*_Yang langka itu.._* _Orang tua... yang sadar bahwa anak perempuannya jika menikah sudah bukan lagi miliknya. yang selalu menasehati untuk mentaati suaminya selama suaminya tidak menyuruhnya kpd perkara munkar. Yang sadar bahwa keridhaan Allah bagi anaknya telah berpindah pd ridha suaminya._

*_Yang langka itu.._* _Seorang ibu... Yang meskipun tahu surga berada di bawah telapak kakinya. Tapi tidak pernah sekalipun menyinggung hal tsb saat anaknya ada kelalaian thdnya. Yang selalu sadar bahwa mungkin segala kekurangan pd anak²nya adalah hasil didikannya yg salah selama ini. Yang sadar bahwa jika dirinya salah berucap atau do'a keburukan maka malaikat akan mengaminkan do'anya._

*_Yang langka itu.._* _Anak yang senantiasa mendoakan kebaikan bagi orangtuanya dlm keheningan sepertiga malam terakhir. Meskipun sehari hari dlm kesibukan rumah tangganya. Dalam kesibukan usahanya. Dalam kesibukan pekerjaannya._

*_Yang langka itu.._* _Orang-orang yg saling memberikan nasehat dalam kebenaran dan kesabaran. yang saling memaklumi jika hal² di atas lupa atau lalai dilakukan sehingga saling memaafkan diantara mereka. Maka rahmat Allah berada di antara mereka._

_Dan Allah dgn kemurahanNya memaafkan kesalahan² mereka_

_Semoga kita termasuk kelompok yg LANGKA itu_ ..

آمِــــــــــيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِــــــــــيْنَ

 

Mama Belajar Template by Ipietoon Cute Blog Design